PENGENALAN TANAMAN ANGGREK BULAN

GambarBudaya menggunakan tanaman hias dan bunga bagi tujuan kesenangan dan usaha komersial, pada mulanya hanya memasyarakat di Negara-negara maju, namun akhirnya meluas hampir keseluruh dunia. Kecenderungan semakin meningkatnya daya serap (permintaan) masyarakat terhadap komoditas tanaman hias dan bunga, berkaitan erat dengan bertambahnya pendapatan per kapita dan perubahan pola konsumsi yang tidak terpaku lagi pada pemenuhan kebutuhan dasar, melainkan menuntut suasana lingkungan yang nyaman, menarik, dan menyegarkan.

Salah satu jenis tanaman hias penting di dunia adalah anggrek. Menurut para ahli botani, di dunia terdapat lebih dari 30.000 spesies anggrek, yang mencakup 660 genera, dengan 75.000 hibrida terdaftar. Adapun potensi plasma nutfah anggrek di Indonesia diperkirakan lebih dari 5.000 jenis. Keanekaragaman jenis anggrek yang tinggi memberikan kemungkinan bagi pengembangan aneka jenis anggrek, baik sebagai bunga potong maupun sebagai tanaman hias berbunga.

Di antara jenis anggrek yang terdapat di Indonesia, anggrek bulan (Phalaenopsis sp.)  merupakan salah satu anggrek kebanggaan nasional. Pada tanggal 5 Juni 1990, anggrek bulan dari spesies Phalaenopsis amabilis resmi dinobatkan sebagai bunga nasional, dengan sebutan Puspa Pesona. Anggrek tersebut memiliki cirri khas bunga berwarna putih bersih dengan lidah kuning keemasan.

Penetapan anggrek bulan sebagai bunga nasional mengacu pada criteria sebagai berikut :

  1. Merupakantumbuhan (flora) asli Indonesia.
  2. Disukai oleh masyarakat luas.
  3. Mudah diperoler di sembarang tempat.
  4. Mudah diperbanyak atau dikembangbiakan.
  5. Mempunyai kekhasan, berbau harum, keunikan dan karakteristik semacamnya.

Anggrek bulan asli Indonesia terdiri atas banyak jenis atau spesies. Dari 46-60 spesies anggrek bulan di dunia, 22 spesies diantaranya terdapat secara alami di wilayah Indonesia, terutama di habitat hutan. Namun, dengan adanya pemanfaatan hutan menjadi lahan pertanian dan pemukiman serta kegiatan pengambilan atau perburuan anggrek dari hutan secara tidak terkendali untuk diperdagangkan, menyebabkan beberapa spesies anggrek bulan terancam punah.

Oleh karena itu, akhirnya dilakukan usaha pelestarian dan perlindungan plasma nutfah anggrek bulan secara terpadu antarapemerintah dengan pihak swasta perorangan atau masyarakat pecinta (penggemar) anggrek. Pelestarian anggrek bulan tersebut dilakukan di habitat aslinya (in situ conservation) dan di luar habitat aslinya (ex situ conservation).

Penelitian dan pengembangan plasma nutfah anggrek bulan selain menghasilkan aneka jenis atau spesies baru serta hibridanya, juga dapat dirancang sebagai sumber inspirasi untuk menciptakan varietas komersial bernilai ekonomi tinggi. Salah satu organisasi peranggrekan yang kontinu mempromosikan dan menjaring jenis atau spesies anggrek berkualitas prima adalah Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI). Dari serangkaian kegiatan pameran yang dilakukan PAI, telah terjaring dan terpilih beberapa jenis (spesies) anggrek bulan terbaik.

Tentang astini99

_Semangat Damai_
Pos ini dipublikasikan di Pengenalan Tanaman Anggrek Bulan. Tandai permalink.

Tinggalkan komentar